“Gadis
itu berhasil membawa Sisil. Aku terlalu meremehkannya.” Kata Keith kepada Snipe
yang baru tersadar. “Tapi aku berhasil menangkap rekannya, bocah ini, kurasa
dia akan berguna.” Lanjut Keith menunjukkan Natalia yang berhasil disandera
olehnya.
“Tapi
aku ragu dia akan kembali. Kita bahkan tidak tahu bagaimana mengontaknya..”
Kata Snipe sambil bangkit memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
“Kalau
itu, aku sudah menaruh surat undangan yang manis untuknya di kamar kos bocah
ini. Cepat atau lambat dia pasti membacanya”...
<???>
“Jadi
yang kami kejar ke kantor polisi itu memang kau, Natasha. Lalu kembaranmu
Natalia dengan leluasa keluar dari salon menarik sebuah koper besar supaya
ketika aku sadar telah tertipu, aku mengira dia membawa Sisil di dalamnya.
Setelah aku dan Eve berbalik mengejar kembaranmu, kau kembali ke salon yang
ternyata Sisil masih di sana.
Memanfaatkan kembaranmu untuk mengulur waktu
sementara kau mengamankan Sisil. Setelah urusanmu selesai, kau sengaja kembali
untuk menyerahkan dirimu pada kami, yang awalnya membawamu ke sini dengan salah
menyangka bahwa kau adalah Natalia. Aku sungguh terkesan dengan trik anak
kembar ini, sekarang apa yang kau mau, Natasha?...”, Kata Keith mencoba menjabarkan
kembali penjelasan dari Natasha. Dirinya sekarang terikat pada pagar besi dari
tangan, pinggang dan kaki, bahkan lehernya pun diikat sehingga benar-benar
tidak bisa bergerak.
Keith mengulangi kesalahan yang sama menganggap Natasha adalah
Natalia yang tidak mampu melawan, tapi sekarang keadaan berbalik malah dia yang
diikat dengan berlebihan oleh gadis yang tadi ditangkapnya dengan mudah. Hal
ini mungkin memberikan pelajaran baginya untuk tidak meremehkan wanita lagi.
“Untuk
meyakinkanmu...” Natasha menunjukkan luka tembak di tangan kanannya yang baru
sembuh.
“Wow
cepat sekali sembuhnya, aku ingat baru dua hari yang lalu aku menembaknya.
Ternyata kau merawat pemberianku dengan baik”, Kata Keith sedikit bercanda.
“Cukup
sudah bicaranya. Silakan ucapkan kata-kata terakhir” Ujar Natasha dengan
menodongkan pistolnya ke jantung Keith.
“Wow
wow, tunggu dulu! Kenapa kau bernafsu membunuhku? Kau sudah mendapatkan Sisil
dan menyelesaikan misimu. Apa hanya karena aku menembak tanganmu lalu kau membalas
dengan menembak jantungku? Ayolah, bahkan pembunuh punya kehormatan kan?” Ucap
Keith.
“Kau...
yang telah membunuh kakakku! Orang yang diutus untuk menculik Sisil sebelum aku.
Jika kau menginginkan kehormatan, maka nyawa harus dibayar nyawa!” Kata Natasha
dengan serius, wajahnya menampakkan dendam.
“Haha...
ha.. ha.. hah, astagaaa...”, Tawa Keith pecah seketika.
>>
“Kenapa
kau tertawa?”, Tanya Natasha.
“Kakakmu
itu, siapa namanya?”, Kata Keith mulai serius.
“Kau
belum menjawab pertanyaanku!”, Natasha masih memandang Keith dengan kesal.
“Aku
ingin tahu nama seseorang yang sudah menyelamatkan nyawaku”,
“Apa
maksudmu?”,
“Dia
dibunuh oleh manusia aneh seperti franken,
saat kami sedang mengejarnya. Bahkan dua temanku ikut tewas..”,
“Manusia
aneh?? Jelaskan seperti apa dia!” Natasha mulai penasaran dengan penjelasan
Keith.
“Tubuhnya
besar, wajahnya tertutup topeng besi, badannya memakai armor baja, dan senjata
andalannya shotgun dengan pelontar granat.” Keith menghentikan bicaranya,
melihat Natasha seperti memikirkan sesuatu.
“Sepertinya
kau juga sudah pernah bertemu dengannya?” , Lanjut Keith mencoba menebak.
“Jangan
sok tahu! Aku sangsi kau mengarang cerita supaya aku tidak membunuhmu..”,
“Buat
apa aku berbohong? Aku hanya ingin kau tahu cerita yang sebenarnya baru kau
boleh menghukumku. Aku hanya melihat saja ketika kakakmu dibunuh, padahal kami
sedang menghadapi musuh yang sama. Memang bagaimanapun aku yang serba salah,
jika saja kakakmu tidak mati oleh monster itu, mungkin aku yang akan
membunuhnya..”, Ucap Keith tanpa berani memandang mata Natasha.
“Kau...
Kau bahkan tidak membunuh monster si-Alan itu?!” Teriak Natasha dengan mata
berkaca-kaca. Ia melampiaskan kekesalannya dengan menyerang benda apa saja yang
ada di depannya sampai hampir menangis.
“Hey,
benda-benda itu tidak bersalah. Kenapa kau tidak pukuli aku saja?”, Natasha
menoleh kembali ke arah Keith, matanya yang merah dan pipinya yang sembab
karena air mata membuat wajahnya menampakkan sesuatu yang berbeda, Keith baru
menyadarinya kalau gadis ini ternyata mempesona saat menangis seperti ini.
“Dekanov,
itu nama kakakku. Kau, tidak akan kubiarkan kau terbebas dari penyesalanmu
semudah itu!” Natasha kemudian pergi begitu saja meninggalkan Keith yang
terikat dan Snipe yang masih pingsan.
>>
From:
General Soekro
To : Natasha
Natasha,
kau adalah satu-satunya percobaan yang berhasil. Kami berusaha mengembangkan teknologi
___ dari prototype yang tersisa. Namun yang lebih lengkap dibawa kabur oleh Dr
Luna, ibunya Sisil. Mr Kung, mitra bisnis kita dalam hal ini yang mendanai dan
berarti pembeli utama dari project ini, meminta masalah kecil ini segera
kuselesaikan. Tapi, ini tidak sederhana, bagaimana aku bisa memaksa istriku
kembali bekerjasama dengan kami mengembalikan prototype yang dibawanya? Aku
sudah berbohong kepadanya tentang tujuan project ini. Dan dia takkan lagi
percaya padaku. Jadi, aku sempat memalsukan kematianku, sehingga dia tidak akan
lagi dilibatkan dalam masalah ini. Tapi Mr. Kung mencium keberadaanku dan dia
tahu aku masih hidup.
Akhirnya aku mengirimmu untuk menculik anakku sendiri
atas perintah Mr. Kung, lalu meminta tebusannya yaitu teknologi ___ yang dibawa
dr Luna. Aku yakin dia belum tahu kalau aku masih hidup. Natasha, aku sungguh
menyesal menyebutkan ini tapi ini bukan ideku dan aku tidak bisa berbuat apapun
untuk menghentikannya. Manusia aneh yang kau sebut itu adalah salah satu prajurit
percobaan Mr Kung, mereka sengaja dikirim untuk diuji coba kemampuannya
menghadapi musuh tangguh seperti dirimu dan kakakmu yang mampu beradaptasi
sempurna dengan teknologi ini. Yang bisa kulakukan adalah menyerahkan kepadamu,
hentikan mereka, karena memang hanya kau yang mampu mengalahkan mereka. ( nb:
Maaf aku tidak bisa menyebutkan nama project ini karena bersifat sangat
rahasia. Terakhir, semoga sukses!;) ).
Email
baru diterimanya dari sang Jendral. Setelah mendengar penjelasan dari Keith,
dia mencari tahu dengan bertanya kepada J. Soekro. Ternyata jawabannya membuka pikirannya
tentang dirinya yang selama ini ia sendiri yang berusaha menutupinya. Perasaannya
sangat kacau ketika mengetahui hidupnya selama ini hanya hasil dari sebuah percobaan
ilmiah. Siapa dirinya sebenarnya, bahkan dia tidak tahu siapa keluarganya, ayah,
ibu, saudara, satu-satunya orang yang dipanggilnya kakak yaitu penculik pertama
sudah terbunuh dengan tidak wajar.
Sekarang
dia hanya mempunyai Natalia, yang dia anggap sebagai adik, walapun mereka
sama-sama tidak tahu apakah mereka benar-benar bersaudara. Ibunda Natalia pun
tidak pernah mengatakan kalau dia punya saudara kembar, atau mungkin tidak
tahu. Tapi Natalia masih merahasiakan identitas kembarannya yang entah dari
mana itu, karena masalah masih belum selesai. Natasha sekarang mengincar nama besar
dari semua masalah yang mengacaukan hidupnya, Mr. Kung.
(End
of Season 1)
Hoaahhh... akhirnya selese juga satu season *tepuktangan ^__^//. Selanjutnya season 2 masih coret-coret gak tahu jadinya kapan(?). Bahkan saya juga gak tahu apa mau jadi apa ngga :v. Niatnya mau bikin fanfict gaje malah jadi serius gini pake ada nangis-nangisnya segala :'(.. Beginilah nasib kang fanfict, apa yang terjadi pada karyanya kurang lebih terpengaruh suasana hatinya (sad). Weks kenapa jadi curhat?? -lol-.
Untuk season selanjutnya Author mohon do'anya aja. Sopiler kayaknya bakal banyak karakter baru, dan semakin gore(:v). Jadi tantangan lebih nih karakter banyak jadi maskin pusying kan, coba aja yang sama-sama kang fanfict ataw fanfict addict pasti ngerti (hmm..:( . Ok,, see u in the next season..