Ceritanya bagaimana kalau kita bertemu dengan orang yang wajahnya mirip bahkan sama persis dengan kita. Sadisnya lagi orang itu bukan orang biasa, dan kita terlibat dalam kehidupannya yang 'tidak biasa' ini. Banyak hal yang kita alami semakin jauh kita terlibat semakin kita menemukan hal-hal yang semakin tidak masuk akal. Meskipun begitu kenyataan itu ada dan kita harus menghadapinya(?).
Sebenernya fanfict ini masih ongoing, liat aja judulnya aja masih konsep tapi ya berhubung lagi gak ada yang di-post ya saya post aja dulu. Sekalian bikin backupan di blog ini.
KIII Scandalous
Rating : T, NC-17
Genre : Friendship,
Action
Cast : Natalia JKT, JKT48
tim K3 (Beberapa, tergantung kebutuhan cerita), and OC (Other Character)
Author : Saya sendiri
(?)
Seseorang
gadis mengenakan masker, rambutnya panjang menutupi dada dengan poni
menyamping, mengenakan jaket warna biru laut berhoodie dengan dalaman kaos
warna putih, masuk ke teater, tak peduli dengan
staff ticketing yang memandanginya heran. Baginya itu hanya pandangan biasa ia
lihat pada setiap orang. Dia menonton teater oleh tim K3 JKT48. Perhatiannya
tertuju kepada seorang gadis di atas panggung itu, yang namanya Priscillia.
Tapi ia tertegun begitu menoleh ke arah gadis lain yang lebih menarik
perhatiannya,
"Jadi
itu Priscillia, tapi gadis yang satu itu... pantas saja tadi..." Ucapnya
dalam hati.
Gadis
misterius itu menghilang dalam kepulan asap, masker yang dikenakannya sejak
tadi ternyata masker asap. Dia membuat kekacauan, membuat semua penonton
seketika berhamburan keluar. Tim sekuriti mengamankan para member dan
mengevakuasi penonton, tapi seorang member bernama Priscillia tidak ditemukan,
dia menghilang bersama gadis itu.
Gadis
misterius itu sedang menodongkan pistolnya ke wajah Priscillia, ketika seorang
pemuda datang dan dengan cepat menembak tangannya. Pistolnya terlepas, gadis
itu terluka, ia pun lari meninggalkan Priscillia yang terduduk lemas ketakutan.
Pemuda itu berusaha menenangkan lalu memperkenalkan dirinya. Namanya Keith dan
dia akan melindungi Sisil selama ini mengawasinya. Tubuhnya atletis tapi tidak
terlalu besar, dibungkus baju penyamaran model kasual, memakai rompi luar dan
celana panjang yang agak longgar, potongan rambutnya tren kekinian tipis di
pinggir tapi agak tebal di atas.
“Penculik
itu pasti akan kembali, kita harus waspada” Kata Keith. Sisil bingung dengan
semua ini, tapi dia tidak terima kehidupannya diganggu dengan cara seperti ini.
Siapa sih Gadis misterius itu dan apa maunya?
>>>
Natasha
melepas sarung tangannya yang terkoyak peluru. Dia bekerja seorang diri, dan
sekarang harus mengobati luka di tangannya juga sendiri.
“Sial,
pekerjaan ini tidak semudah kedengarannya!” Umpatnya sambil merintih kesakitan.
Dia membalut lukanya setelah membersihkan dengan antiseptik dan menaburkan
bubuk obat. Untunglah hanya tergores, tapi tetap terasa panas. Natasha
mengeluarkan laptopnya, mencoba mencari sambungan internet. “Ketemu kau!”
Ternyata ia sudah menaruh pelacak di kapsul yang ia paksa Sisil menelannya tadi
waktu pingsan. Sekarang ia sudah menemukan tempat tinggal Sisil sekaligus
memantau kebiasaan tempat-tempat yang biasa ia kunjungi. “Pelacak ini hanya
bertahan sampai besok pagi, jadi harus segera kupastikan” Ucapnya dalam hati.
>>
Sebelum
pergi ke kota ini, Priscillia tinggal bersama nenek dan kakeknya. Ibunya
bekerja di balai penelitian pengembangan teknologi milik pemerintah dan jarang
pulang ke rumah. Sedangkan sudah lama ia tak bertemu ayahnya sejak tujuh tahun
yang lalu. Ibunya mengatakan ayahnya pergi dan mungkin takkan kembali lagi.
Sisil juga tidak tahu apa pekerjaan ayahnya sehingga membuatnya menghilang
tanpa kabar. Yang ia tahu dari nenek bahwa sang ayah bekerja di militer, mungkin
dia gugur dalam tugas rahasia. Namun sang nenek tidak bisa menjelaskan lebih
jauh lagi, dan mulai penjelasan yang membosankan yang pernah ia dengar dari
ibunya.
Sejak
ibunya tidak pernah pulang lagi, Sisil hanya bersama kakek dan neneknya.
Kurangnya kasih sayang membuat sifatnya keras namun sangat berambisi. Lalu ia
mendaftar audisi sebuah idol grup yang baru seumur jagung tapi sudah sangat
dikenal, JKT48. Dia pun lolos meskipun kebingungan juga apa yang membuat dia lolos.
Penampilan standar, menyanyi dan menari pun seadanya. Tapi ia bersikeras akan
menimba pengalaman di ibukota,mungkin tekadnya itu yang mengantarkannya sampai
di sini.
>>>
Natasha
mengikuti arah sinyal Sisil. Saat Sisil keluar dari sebuah gedung, dia baru
akan mengikutinya, tapi ternyata ia menjadi lebih tertarik ketika melihat teman
Sisil yaitu gadis yang diperhatikannya tadi siang. Natasha pun memilih untuk
menuruti rasa penasarannya dan membuntuti gadis itu sampai ke tempat
tinggalnya.
“Sepertinya tidak ada trik di sini. Aku akan mengunjungi Sisil lain
waktu. Lagipula orang-orang suruhan itu pasti masih siaga karena kejadian tadi
siang.” Pikirnya.
Natasha
memencet bel pintu tempat kos gadis itu. Dia sudah siap dengan apapun yang akan
terjadi. Gadis itu baru akan mandi dan terdengar suara dari dalam
“Siapa?”.
Merasa tidak ada jawaban, dia mulai curiga tapi masih belum membukakan pintu.
“Siapa ya?” Gadis itu bertanya lagi, kali ini sambil melongok sedikit membuka
pintu. Tidak ada siapa-siapa. Lalu ia pun menutup kembali pintu dengan bingung
dan agak merinding. Begitu ia berbalik badan, Natasha sudah ada di hadapannya,
menyergap dan menutup mulutnya dengan sangat cepat menghimpitnya ke dinding.
“Berjanjilah
untuk tidak berteriak, atau kuputuskan pita suaramu itu!” Kata Natasha lirih
namun tegas. Gadis itu membelalak, seakan lebih terkejut dengan apa yang
dilihatnya. Tapi kemudian gadis itu pingsan dengan sendirinya. Ternyata
kloroform yang tadi digunakan untuk membius penjaga masih tersisa di telapak tangannya.
“Padahal
aku ingin bicara baik-baik,” Ucapnya sedikit menyesal.
>>
“Nat!”
terdengar ketukan pintu dari luar, dan seseorang memanggil namanya? Natasha cepat-cepat
menyembunyikan tubuh gadis itu lalu membuka pintu dengan waspada. Tampak seorang
gadis seumuran dengannya tersenyum lebar, tubuhnya lebih kecil darinya kalau
tidak boleh dibilang lebih kurus tapi masih terlihat cantik, mungkin dia teman
gadis itu di idol grup itu juga.
“Kenapa
Nat? Kok di dalam kamar pake jaket? Oh jaket baru ya ciee.. “ Ucap tamu itu
sambil seenak jidat masuk dan duduk di tempat tidur.
“Ada
apa ya?” Natasha bertanya kepada tamunya dengan menirukan nada suara gadis
pemilik kamar.
“Oh,
kamu mau tidur ya? Maaf kalo ganggu, padahal aku belum ngantuk. Kamu dapet gift
apa aja kayaknya banyak tadi” Tanya balik tamunya.
“Aku
belum cek, tapi kamu gak keberatan kan aku udah ngantuk berat nih..” Ucap
Natasha sekenanya.
“Eh
kamu belum mandi ya, udah mau tidur aja, mandi dulu gih jorok ih wkwk” Kata
tamunya lagi. Natasha makin tidak sabar tapi ia harus menahan diri.
“Kamu
mandi dulu aja aku di sini dulu ya..” Kata tamunya lagi.
“Emm,
kayaknya mending kamu balik deh, aku lagi ada kerjaan yang belum selese” Ucap
Natasha sambil menarik paksa tamunya keluar kamar. ‘Brek!’ Pintu pun ia tutup
kembali dan langsung dikunci. Biarlah nanti gadis yang ia sembunyikan di kolong
tempat tidur yang akan menjelaskan kepada temannya. Sekarang yang lebih penting
baginya ialah mencari tahu lebih jauh siapa sebenarnya gadis ini.
>>
”Siapa
kalian dan siapa juga gadis yang tadi hampir menculikku?” Tanya Sisil kepada dua
orang pria dan seorang wanita. Salah satunya adalah Keith yang menolongnya tadi
siang.
“Dia
orang bayaran, misinya adalah untuk menculikmu. Kami di sini untuk melindungimu
darinya” Jawab Keith pendek.
“Siapa
yang menyuruhnya menculikku? Masih banyak yang lebih lucu dan imut dari aku
kenapa dia memilihku..” Ucap Sisil dengan nada bercanda.
“Ini
bukan main-main. Yang menginginkanmu bukan karena kamu, tapi karena orang
tuamu. Ceritanya panjang, cepat lambat kau juga akan tahu sendiri” Keith lalu
memberi komando kepada kedua rekannya, membagi tugas untuk malam itu.
“Everest
akan menemanimu di dalam, aku akan ada di ruang tengah, dan Snipe akan memantau
keadaan di luar. Kita harus selalu waspada dia bisa muncul di saat yang tidak
terduga”,
“Tapi
aku tidak yakin dia mau mencelakaiku. Kenapa tidak dia lakukan tadi siang, dia
sudah berhasil membawaku..”,
“Kalau
kau sampai diculiknya, kami yang celaka..” Keith menghentikan pembicaraan.
>>>
Natasha
kembali ke tempat persembunyiannya. Tapi dia kaget melihat ada cahaya yang bergerak-gerak
di dalam rumah.
“Itu
pasti mereka, mereka sudah menemukanku secepat ini?” Ujarnya. Ia mempersiapkan
pistolnya lalu bergerak mengendap-endap memperhatikan sekeliling jikalau ada
jebakan yang dipasang untuknya.
Natasha
mengintip dari jendela memperkirakan berapa orang bersenjata di dalam rumahnya,
yang bisa dipastikan bukan ingin bertamu dengan ramah.
“Satu, dua, ada tiga
atau empat orang. Tampaknya tidak terlalu pintar”, Seorang dari mereka terlihat
keluar dari pintu belakang. Natasha meringkusnya setenang mungkin dengan tangan
kosong. Lalu ia masuk ke dalam, masih ada satu orang di lantai atas dan dua di
bawah. Nat menyerang orang kedua dari belakang, memukul tengkuknya hingga ia
menunduk, lalu menghajar kepalanya dengan lutut sehingga terjatuh telentang
pingsan. Nat melucuti senjatanya kemudian bergegas menghampiri orang ketiga
karena yang di atas nampaknya mulai menyadari aksinya. Orang ketiga
disledingnya dengan cepat sehingga terjatuh tanpa sempat menyerang
dihujamkanlah sepatu bootnya ke perut orang itu dan kepalanya juga tak luput
semua dilakukan hanya dengan kakinya. Orang itupun pingsan juga.
Mendengar
keributan, orang yang di atas panik bergegas ke bawah. Nat menghilang
bersembunyi dalam kegelapan. Begitu orang terakhir itu sampai di dekatnya,
tanpa sempat disadarinya Nat menodongkan pistol lalu melucuti senjatanya.
“Siapa
yang mengutus kalian dan apa tujuan kalian?” Tanya Nat pada orang itu.
“Mati
kau!” Kata seseorang lain lagi di luar rumah, ketika Natasha menyadari, orang
itu sudah menembakkan RPG-nya.
“Si
Alan!!” Ucap Natasha sambil berlari dan secepatnya meloncat keluar menerjang
jendela. ‘prang! Dhuarrrr!’ tak sampai sedetik setelah jendela diterjangnya,
rumah itu dengan segala isinya musnah berantakan oleh ledakan dahsyat. Nat
berguling kesakitan di tanah.
“Sekarang
apa yang tersisa dariku?” Katanya lemah sambil memperhatikan rumah yang
terbakar.
( Bersambung... )
Sampai segitu dulu. Terima kasih yang sudah mampir dan membaca apalagi ditambah komen :v. Plis kalo bagus jangan diklaim (?), dan kao jelek mohon sarannya supaya dunia per-fanfict-an makin berkembang (?). Sampai jumpa di ngepost berikutnya... ;)
>>> Episode 02
>>> Episode 02
No comments:
Post a Comment