Ini cerita pertama saya tentang member JKT48. Banyak yang nyebutnya fanfict atau fan fiction ya mungkin itu sebutan yang pas. Selamat membaca sebagai hiburan di kala senggang, semoga banyak inspirasi yang didapatkan setelah membaca cerita gaje ini. Dan mohon kritik dan sarannya kalau ada dan kalau berkenan, sebagai dukungan sesama fans JKT atau sesama manusia. Terima kasih atas kunjungannya.
4 senbAtsu
( 31032015 )
Author
: Dedy
JR
Karakter yang Terlibat
Member Jekeiti(?):
Jesscia Pelanda (Pe), Jaenab Alazia (Jae/Nab),
Anaya Shabah (Achay), Melynia Laskani (Mely), Freiska Laskani (Eska), Nashia
Juinathana (Nashia), Jesscia Pania (Jessi/Pania), Naya Aliya Yahya (Nay/Nayayayaya), Yona Lerica (Yona), Nelli Corstella (Nelli), Riani Arsendy (Riani), Aida Frisha (Risha), Kin
Putri Devi
(Piput), Dila Chaesara (Rara), Mary Gabriella (Riel), Demila Rizky (Dezky).
Pendukung:
Mr. Jibo (General Manajer), Anto,
Ano, Ato (Sekuriti), Boby Wiyaja (Members manajer), D-JR (Author).
Gambaran
Cerita
Jeccisa
Pelanda (Pe) terlibat dalam suatu kasus yang dibawa oleh dua temannya Achay dan
Jaenab sesama member dari idol group Jekeiti. Kasus ini
sempat dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Tapi mereka bertiga yakin
ada sesuatu yang cukup logis dibalik semua hal aneh ini. Dengan saling melengkapi mereka bekerjasama mengungkap
kebenaran dari potongan-potongan yang terselip di antara kesalahan-kesalahan.
Daftar Chapter dan Segmen
Segmen 1.3 :
Penghuni Lain
Chapter 2 : Kang Bajay Bawa Berkah
Segmen 2.1 : Genk MenapaK
Segmen 2.2 : Petunjuk yang Penting
Segmen 2.3 : Trundere Haga-Jourei!
Chapter 3 : Mengelabui Pelanda
Segmen 3.1 : Aku Lebih Berpengalaman
Segmen 3.2 : Pesta Sabu
Segmen 3.3 : Ternyata... (?)
Chapter 4 : 4 Senbatsu
Chapter 1 : Putri Tidur
* Tengah malam. Rumah Jessica Pelanda hening, semua penghuninya sedang bertamasya ke alam lain, termasuk Pe sendiri dan Jenab yang kebetulan sedang menginab. Bulan sedang berada di titik terjauhnya dari matahari bulan itu. *
* Dari dalam salah satu kamar tidur sayup2 terdengar ringtone band rock ‘DD CamVote - Thousand Cities. *
‘ A thousand cities have been passed by me/ A thousand hearts were asked by me/ But all of them, no one who know.../ where are you going?/ How many years I’ve been looking for you/ Until now, I still cannot find you/ I’ve been trying to forget/your name from my heart/ Honestly, I don’t lie to you/ I’m still loving you... ‘
Masih sambil merem-merem tengkurep, Jaenab meraba-raba meja di dekatnya mencari asal suara.
“ .... “
“ HoLLa?... LeHHo?... Alo??... Woi! siapa neh telpon malem2?!! , “
“ .... “
“ Siapa sih Dek?, “ Pe ikut kebangun gara-gara suara Nab yang berisik banget kayak knalpot bajay. Kalo gak segera diredam ia takut seisi rumah ikut kebangun. Ia lalu mengambil alih HP yang dipegang Nab karena penasaran juga dari tadi gak ada jawaban.
“ Yaelah Dek ini kan henpon aku, mau dihalo berapa kali juga gak kan dijawab lah. HP kamu kamu taroh mana tadi?”
“ Tau ah Kak, bodo amat ngantug waa.. ”
Lampu kamar dinyalakan. Pe mencari asal suara HP yang daritadi masih berdering, yang akhirnya ditemukan sedang menggeliat-geliat tak berdaya di lantai. Dipungutnya benda bergetar itu, dielapnya dengan penuh kasih sayang sebelum menerima teleponnya.
Ternyata Achay menelepon dari dalam teater di F4 mall Ep-ex. Dia bilang tadi abis teateran dia ketiduran di bawah meja di pojokan terus keterusan sampe dia bangun ternyata udah jam 00.48(?). Dia tidak menemukan siapapun sedangkan semua pintu keluar sudah dikunci. Akhirnya dia menghubungi Nab mau minta jemput atau temenin, karena Nab yang rumahnya paling deket dari Ep-ex dan lagi jam segini biasanya dia bangun jadi gak terlalu ganggu. Jenab yang mendengar suara telponan mereka berdua jadi penasaran, dia deketin kupingnya ke pembicaraan mereka, tapi matanya masih redup-redup akhirnya nutup lagi.
“ Jae bangun! Biar gak ngantuk cuci WC dulu sana... Ini Achay telpon kayaknya kita harus keluar deh “ Kata Pe begitu melihat Nab sudah berada di ambang jurang kasur.
“Masa tengah malem cuci WC.. Cuci muka kali Kaaakk....?? Iya deh sekalian sholat tahajud, “
Dengan mata yang masih merah dan lengket ditambah hati yang sedikit kezel Nab tertatih-tatih ke kamar mandi.
“ Chuy, eh Chay, ini beneran kan gak becandaan?” Pe meneruskan teleponannya.
“ Iya Kak serius. Aku sendirian nih, ga bisa kemana-mana juga. “
“ Kok bisa sih kamu masih di situ. Aku kira tadi kamu udah pulang?”
“ Ceritanya panjang Kak. Nanti aku ceritain deh, Kak Pe ke sini dulu, serem nih..”
“ Oke, kita lagi siap2 nih mau ke situ. Kamu jangan teriak2 atau bersuara atau minta tolong, takutnya ada orang iseng lewat nanti kamu diapa-apain lagi. Eh, tapi awas ya kalo kita ke sana ternyata dikerjain.“
“ Iya kak, eh, enggak kok nggak ngerjain ini serius beneran suer. Emm, tapi kayaknya tadi aku udah teriak deh, kan panik gitu. Dan kayaknya ada orang nih di balik pintu... “
“ Hah?? Ya udah kita bakal cepet-cepet ke situ. Kamu jangan ngeluarin suara lagi. “
“ Oke kak. Maaf jadi ganggu istirahat kalian. Tadinya mau nganggu Jaenab doang eh ternyata ada kak Pe juga, heheh... “
“ Woy wa denger nih? Lu kira wa peduli sama u? Wa baru bobok bentar lu udah telpon... bikin masalah aje. Biarin aja kak biar dia diculik. Palingan juga yang nyulik kesel sendiri, repot-repot amat... “ , Nab yang baru mau sholat langsung nyaut. Baru saja aura cantiknya keluar waktu pake mukena, eh ternyata gak ngaruh sikapnya tetap aje kayak ‘abang-abang’. Tapi, meski sikap dan bicaranya terkesan seenaknya, teman-temannya apalagi sesama member tahu kalo sebenarnya Nab itu baik. Mereka suka Nab apa adanya. Bahkan sepertinya sifatnya itu yang membuat dia mudah berteman dan akrab dengan siapa saja, bahkan dengan abang-abang kang bajay yang sering ia jadikan penolong setiap kali harus berhadapan dengan macetnya jalanan kota Jakrata. Baginya bajay adalah kendaraan dengan manuver yang amazing tapi tetap lebih aman dan nyaman daripada naik motor.
“ Jangan gitu Dek, nanti kalo dia beneran diculik kamu yang kang3n loh(?). Udah cepetan kalo kamu udah siap kita langsung meluncur, emergency nih,“
“ Yaelah Kak, masih banyak orang yang lebih pantes dikangenin, kenapa mesti dia?! Apalagi ini.. jam segini elahh, anak perawan keluar malem2 apa kata Haji Lulung nanti?? “
“ Gak apa-apa, kita kan berdua. “
“ Iya deh Kak, tapi ini karena aku gak tega aja kak Pe pergi sendirian. Kalo sampe ini cuma akal-akalannya si putri ngantuk, awas aje ye... “
Nab meminta waktu sejenak untuk sholat tahajud karena tanggung udah sekalian bangun, sementara Pe bersiap-siap membawa apa saja yang mungkin diperlukan.
Begitu selesai sholat, Nab langsung mengambil tas ranselnya yang berukuran sedang. Sepertinya ia mengeluarkan beberapa benda berat dan mengerikan, diketahui dari bunyinya yang klontang-klanting.
“ Kamu mau jemput orang atau mau perang Nab? Bawa apa aja tuh? “
“ Tenang aja kak, jaman sekarang emang harus hati2. Apalagi ini tengah malem, kita harus pinter jaga diri, hehe.., “
Pe hanya geleng2 melihat tingkah Jaenab. Dia lanjut mempersiapkan alat2nya sendiri, yang kelihatanya lebih ringkas gak serempong punya Nab.
Setelah siap, mereka pun segera beranjak ke garasi, yang berbentuk kotak(?). Di dalamnya ada beberapa kendaraan. Pe langsung berjalan menuju mobilnya. Tapi Nab menahan. Lalu dengan tergopoh-gopoh menuju ke samping mobil Pe.
“ Jangan pake mobil itu kak, terlalu mencolok. Pake kendaraan aku aja nih.. “
Ternyata di celah yang gelap, terlihat samar-samar benda berroda tiga, berwarna merah dengan aksen putih bergambar kelinci dilengkapi tulisan “Hello Kinci” miring ke atas kiri.
“ Wow! Jadi tadi kamu ke sini naik ini?? ... B a j a j ?? serius bil, ini bajaj siapa kok ada di garasi aku? Tadi kamu bilang naik bajaj, tapi aku gak tahu kalo bajajnya kamu bawa sendiri, “
“ Hehe, maap ya kak tadi kan kang bajajnya lagi teler waktu aku mau numpang. Karna aku lagi pengen nyupir bajaj sendiri juga, aku iseng aja ambil bajajnya :v. Tenang aja kita udah sohiban kok ma supir bajajnya. besok juga aku balikin :v , “
“ Duh, aja2 ada kelakuan kamu. Aku sih gak masalah dek mau naik apa. Tapiii.., yakin kamu kalo ini bisa diandelin? Kan lebih cepet pake mobil, mana berisik pasti kan tuh bajaj... “
“ Tenang kak, ini bajaj modif. Gak berisik dan ramah lingkungan. Larinya? Beuh jangan diremehin. Wa sendiri yang bikin desain modifnye... “
“ Justru karena itu bil, perasaan aku jadi gak enak... “
Gak ambil pusing, daripada berdebat lama dan Jaenab berubah pikiran gak mau nemenin, Pe nurut aja sama Nab. Dan ternyata tuh bajaj larinya kenceng dan emang gak berisik karena udah pake knalpot verrari. Gak salah emang kalo selama ini Nab sering dijuluki Kang Bajay (:v). Tapi saking semangatnya si Nab lupa kalo...
*Klontang tang tang tang tep...! *
“ Suara apaan tuh Dek, kayaknya ada yang copot? ”
“ Tenang ae kak, palingan knalpot copot satu. Ni bajaj kan knalpotnya banyak, copot satu masih ada yang yang laen. Lagipula makin ringan makin cepeeeeeettt...! Oiya kak hampir lupa, pake helm nih biar aman. Soalnya ogut belom punya SIM..! “
“ Astaga Jaenaaaaabbb!!!“
*Trengtengtengtengteng...Ngueeengggggggggg!!!* :v
Pe hanya bisa pasrah. Mau loncat keluar tapi takut lebih parah. Sedangkan sekejap mereka sudah sampai di tengah jalanan ibukota.
(07/03/2015 – 13.03)
Bersambung...
Link : Episode 02
------
No comments:
Post a Comment