Thursday, May 21, 2015

FANFICTION JKT48 : K3 Scandalous - Ep. 02 Saudara Kembar?

“Nat! Buka pintunya Naaaatt!” Suara berisik dari balik pintu membuatnya terbangun. Nat bingung sejenak kenapa ia bisa ada di bawah kolong kasur. Lalu dia ingat tadi ada yang masuk ke kamarnya dan menyergapnya sebelum sempat minta tolong. Dia tak paham wajahnya karena ditutup masker, tapi dari tatapannya sepertinya dia mengenalnya dengan sangat baik, seperti melihat ke dalam dirinya sendiri.

“Iya Neng, ada apa berisik banget..” Ucap Nat begitu membuka pintu. Wajah temannya begitu khawatir takut terjadi apa-apa pada dirinya.

“Kamu tahu gak tadi katanya ada maling, dia masuk ke kamar samping, penghuninya dibuat pingsan. Tapi anehnya gak ada yang dicuri?!”,

“Ya kalo gitu bukan maling dong, swt”,

“Tapi aku takut orang itu masuk ke kamar kamu, jadi aku panik, hehe maap ya udah bangunin kamu tidur?”,

“Eh? Iya sih tadi ada yang masuk ke kamar terus aku dibekep, trus aku pingsan. Ini baru bangun gara-gara kamu teriak-teriak”,

“Haahh?? Tapi gak ada yang diambil? Tuh kan apa kubilang, eh tapi bukannya tadi kamu kan...”,

“Ahh udah, aku mau mandi nih belum mandi dari tadi pulang latihan. Kalau kamu mau di sini silakan tapi jangan macem-macem!”. Nat segera beranjak ke kamar mandi, sedangkan temannya masih bingung merangkai potongan-potongan kejadian yang berputar-putar dalam pikirannya. Orang misterius masuk ke kamar sebelah, membuat penghuninya pingsan lalu dia masuk ke kamar Nat membuatnya pingsan juga tapi tidak mengambil apapun dari keduanya. Sedangkan tadi nyata-nyata dia bertemu Nat yang langsung menyuruhnya keluar tidak mau diganggu karena ada pekerjaan yang belum selesai, tapi Nat bilang dia juga jadi korban dan baru bangun waktu denger teriakannya.

“Aku gak paham dengan semua ini..” Gumamnya. “Jangan-jangan... Naaatt!! Kamu bo’ong ya? Kamu apakan cowok kamar sebelah??”,

“Apaaaa??! Jangan bicara sembarangan..!!?” Nat melempar spons ke muka temannya yang membuka pintu kamar mandi sambil berteriak. Rupanya temannya itu sudah salah menyimpulkan. Nat cepat-cepat merampungkan mandinya untuk buru-buru ‘memberi pelajaran’ kepada temannya yang piktor itu.

>>>

Natasha bersembunyi di balik pohon. Orang yang disebutnya si Alan tadi belum pergi, kelihatannya dia masih tahu kalau Nat masih hidup. “Berani sekali dia, menantangku dengan badan dihidangkan terbuka seperti itu. Sekali tembak matilah dia”, Nat benar menembaknya, tepat ke kepala. Namun, dia terkejut dengan yang baru dilihatnya. Si Alan menghindari peluru yang ditembakkan hanya dengan menggerakkan tubuhnya sedikit.

“Anjay! Apa-apaan ini?”, Nat kembali berlindung karena si Alan kini sudah tahu posisinya dan menembakinya dengan senapan semi-auto. Natasha trus berlari menjauh dan terus mencari spot perlindungan baru. Nat mencoba menembaknya lagi kali ini di kaki dan badannya, lalu ke arah wajahnya sekali lagi, tapi ia tak berhasil melukainya sedikitpun. Bagian badan dan kaki dilindungi oleh semacam armor, sedangkan kepalanya susah dibidik tapi sekali ditembak dia bisa menghindarinya dengan mudah.


“Manusia macam apa ini?” Pikir Nat. “Aku tidak bisa terus begini, pasti ada cara”, Nat baru mulai berpikir ketika ia melihat sebutir granat ditembakkan ke persembunyiannya. Dengan refleks Nat mengembalikan granat itu menggunakan kakinya sehingga kembali ke si Alan. Granat itu meledak tepat didepannya dan menghempaskan bodynya terpental jauh ke belakang.

Natasha memanfaatkan kesempatan itu untuk kembali ke dalam reruntuhan rumah, mengambil senjata dan apa saja yang masih bisa diselamatkan. Ternyata satu set senjata jarak dekat, amunisi untuk pistolnya, beberapa senpi kaliber yang lebih besar, sebuah kotak medis dan yang ternyata paling berharga dari semuanya sebuah pisau belati. Natasha sesaat teringat kepada almarhum kakaknya, yang telah memberikan pisau itu, “untuk keberuntunganmu” Katanya. Hingga sekarang dia masih belum bertemu dengan kakaknya atau bahkan keluarganya yang lain. Ingatannya terbatas hanya sampai dia berada di kamp pelatihan, yang mempertemukannya dengan seseorang yang kemudian dianggapnya kakak. Itu sekitar enam tahun yang lalu, dan sekarang usianya sudah dua puluh. Dia baru berpisah dengan kakaknya itu sekitar lima bulan, dan begitu dikabarkan kalau kakaknya terbunuh dalam sebuah misi, Natasha menjadi sangat ingin tahu siapa yang melakukannya. Karena itulah dia dikirim dalam misi ini.

Natasha tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara menyeret dari balik kegelapan. Begitu ia menengok ke arah si Alan, orang aneh itu sudah tidak ada di tempatnya. Nat mengedarkan pandangannya ke sekeliling tapi tak juga menemukan tanda-tanda siapapun.

“Ini semakin aneh. Sebaiknya aku pergi sebelum ada yang datang lagi, tapi kemana sebaiknya?”, Natasha meninggalkan tempat itu setelah melenyapkan jejak. Ia mengendarai motornya dengan beberapa pertanyaan menggelayuti pikiran, makhluk macam apa itu tadi, darimana mereka berasal dan apa tujuan mereka mau menghabisinya sampai harus mengorbankan nyawa, lalu gerakan tubuhnya saat mengembalikan granat tadi tidak ia duga kalau dia mempunyai kemampuan refleks secepat itu.

<<<

Sisil membuka foto kenangan ia bersama ibu dan ayahnya. Saat usianya masih sepuluh tahun, mereka masih bersama-sama. Hanya ayahnya yang karena pekerjaan sering berpindah-pindah tempat tinggal. Saat ibunya direkrut untuk bekerja bersama dengan sang ayah, Sisil kecil menjadi lebih jarang bertemu dengan kedua orang tuanya. Maka ia dititipkan ke kakek neneknya untuk dirawat. Sisil beranjak remaja tanpa didikan orang tua melainkan kakek neneknya. Sampai usianya menginjak lima belas tahun, ketika ibunya pulang karena mendapat kabar Sisil sedang sakit, sang ibu mengajaknya ikut bersamanya. Tapi Sisil menolak dengan alasan tidak mau mengenal ibu dan ayah lagi karena sudah terlalu lama tidak pulang. Sisil merasa dia sudah tidak dianggap penting karena kedua orang tuanya malah menyerahkannya kepada kakek dan nenek. Sang ibu pergi lagi dengan perasaan menyesal. Dia menitipkan sebuah album foto sebagai kenang-kenangan dan mengatakan akan selalu melindungi Sisil. Setelah ibunya pergi, Sisil pun berkeinginan untuk merantau, dengan harapan bertemu orang tuanya sekaligus menimba pengalaman. Kemudian ia malah bergabung dengan idol grup ini yang membuatnya sibuk sehingga melupakan untuk mencari orang tuanya.

>>

“Aku tidak tahu kalau aku punya saudara kembar..”, Kata Natasha kepada kembarannya.

“Kau lagi? Apa kamu selalu seperti ini, masuk lewat jendela?”, Natalia terkejut sebentar, tapi langsung bisa mengendalikan diri ketika ia merasa pernah bertemu.

“Aku boleh aku tinggal di sini sementara?” Tanya Natasha sambil membuka maskernya menunjukkan wajah dibaliknya yang hampir persis sama dengan rupa gadis yang kini menatapnya seakan tidak percaya.

“Kau pakai topeng? Ini sangat nyata..” Natalia meraba wajah itu. Natasha menepisnya, lalu berbaring di kasur karena merasa sangat letih.

“Aku juga awalnya mengira kau palsu, tapi semua ini asli”, Katanya dengan mata memejam. “Bahkan gingsul kita sama..” Lanjutnya. Tanpa ia sadari, Natalia masih belum habis rasa penasarannya akan kembarannya ini. Dia menyentuh-nyentuh tiap inchi badan Natasha, sampai Natasha merasa aneh dan membuka mata.

“Apa yang kau lakukan? swt”,

“Aku masih tidak percaya.. Ayolah, berapa orang kembar di dunia yang baru bertemu di usia hampir dewasa? Biarkan aku mengagumi tubuhmu sebentar...”,

“Heh? Kenapa jadi de javu ya, asal kau tahu kemarin aku melakukan hal yang sama pada dirimu...”,

“Hah?! Jadi kau menelusuri tubuhku waktu aku pingsan? ”,

“Jangan berpikir macam-macam. Kalau aku aneh kau juga kan, kita berdua sama.”,

“Kau melakukannya waktu aku pingsan, benar-benar tidak sama!”,

“Kau ini cerewet ya, sudah kubilang aku tidak melakukan yang aneh-aneh. Seharusnya kemarin kubunuh saja kau, lalu aku menyamar menjadi kau. Dengan begitu aku bisa mendekati Priscilia tanpa susah payah, lalu menyelesaikan misiku”,

“Priscilia? Maksudmu Sisil? Kau tidak bisa seenaknya membunuh orang. Dan kau tidak bisa menyamar menjadi aku dengan mudah. Kau pasti akan langsung dicurigai.”,

“Betulkah? Kenapa? apa menjadi dirimu sesusah itu?”,

“Untuk apa kau menculik Sisil? Dia pasti ge-er ada yang mau menculiknya susah payah. Ini keren, senjata sungguhan..” Ucap Natalia sekarang ia menemukan sebuah pistol.

“Hey, itu berbahaya, kembalikan!”, Natasha segera merebutnya kembali. “Sepertinya kalau aku tinggal bersamamu aku tidak akan sampai bangun lagi besok pagi, aku akan keluar saja” Natasha sudah bersiap keluar lewat jendela ketika Natalia menahannya.

“Aku tahu mungkin kau sedikit menyebalkan, tapi kurasa aku mau membantumu. Kulihat kau orang yang baik..”,

“Huh? Baik? Aku mau menculik temanmu kau bilang baik? Hhh, dasar aneh. Ok, kalau kau memang mau membantuku, besok aku akan ke sini lagi, jangan bilang siapapun tentang aku atau kau yang akan berakhir”, Natasha pun lenyap seketika menghilang dari pandangan Natalia dalam satu kedipan mata.

“Dia seperti tukang sulap, atau ninja ya menghilangnya cepat sekali..” Kata Natalia pada diri sendiri. Ia segera menutup jendela itu tapi tidak menguncinya, untuk berjaga-jaga jika teman barunya berubah pikiran.

Natasha ternyata memang masih di sana, di balik balkon di atas jendela, memandangi kembarannya dari balik kaca. Dia ingin sekali percaya pada Natalia, tapi nalurinya terlatih untuk tidak percaya kepada siapapun. Karena itulah selama ini dia terbiasa bekerja sendiri. Tapi kali ini dia melihat sesuatu yang berbeda pada diri Natalia dan mungkin akan memberi kesempatan untuk memegang kepercayaannya.

>>

“Ada dua orang yang selalu mengikutinya.” Ucap Natalia kepada Natasha yang berada di ruang sebelah.

“Bajumu ketat sekali, aku jadi tidak nyaman. Kukira ukuran kita sama”, Kata Natalia lagi.

“Kau kira aku mau berpakaian seperti ini? Aku mau tetap pakai celanaku, sini..”, Ujar Natasha menjulurkan tangannya di atas.

“Eh jangan, nanti aku pakai apa? Lagipula mereka bisa curiga!”,

“Huhh, menyebalkan. Kenapa kau tadi memilih pake rok bukan celana? merepotkan saja”,

“Hehehee...”, Natalia hanya terkekeh.

“Kau mengerjaiku! Kubalas kau nanti..” Natasha terpaksa setuju untuk bertukar baju dengan Natalia di toilet untuk mengecoh para pengawal Sisil.
...

( Bersambung )

>>> Episode 03

1 comment:

  1. nice blog, numpang promo situs fanfict ya disini ^^ http://www.melodion.xyz/

    ReplyDelete