Thursday, May 7, 2015

FANFICTION JKT48 : K3 Scandalous ( Cast : Natalia & tim K3 ) ;)

Balik lagi ke fanfict. Kali ini tokoh utama terinspirasi dari member 'serbaguna' ini, Natalia dari tim K3 ( swt dah serbaguna :v). Maksudnya dia tuh imut bisa, sekseh bisa, cantik bisa, ya gak tau kenapa gak pernah bosen kalo liat Nat serba ada (toko kelontong kalee..). Makanya kali ini sy coba bikin karakter Natalia yang agak berbeda, gak usah penasaran kalo udah tau Nat kayak apa pasti tau. 

Ceritanya bagaimana kalau kita bertemu dengan orang yang wajahnya mirip bahkan sama persis dengan kita. Sadisnya lagi orang itu bukan orang biasa, dan kita terlibat dalam kehidupannya yang 'tidak biasa' ini. Banyak hal yang kita alami semakin jauh kita terlibat semakin kita menemukan hal-hal yang semakin tidak masuk akal. Meskipun begitu kenyataan itu ada dan kita harus menghadapinya(?).

Sebenernya fanfict ini masih ongoing, liat aja judulnya aja masih konsep tapi ya berhubung lagi gak ada yang di-post ya saya post aja dulu. Sekalian bikin backupan di blog ini.



KIII Scandalous



Rating : T, NC-17

Genre : Friendship, Action

Cast : Natalia JKT, JKT48 tim K3 (Beberapa, tergantung kebutuhan cerita), and OC (Other Character)

Author : Saya sendiri (?)



Seseorang gadis mengenakan masker, rambutnya panjang menutupi dada dengan poni menyamping, mengenakan jaket warna biru laut berhoodie dengan dalaman kaos warna putih, masuk ke teater, tak peduli dengan staff ticketing yang memandanginya heran. Baginya itu hanya pandangan biasa ia lihat pada setiap orang. Dia menonton teater oleh tim K3 JKT48. Perhatiannya tertuju kepada seorang gadis di atas panggung itu, yang namanya Priscillia. Tapi ia tertegun begitu menoleh ke arah gadis lain yang lebih menarik perhatiannya,

"Jadi itu Priscillia, tapi gadis yang satu itu... pantas saja tadi..." Ucapnya dalam hati.

Gadis misterius itu menghilang dalam kepulan asap, masker yang dikenakannya sejak tadi ternyata masker asap. Dia membuat kekacauan, membuat semua penonton seketika berhamburan keluar. Tim sekuriti mengamankan para member dan mengevakuasi penonton, tapi seorang member bernama Priscillia tidak ditemukan, dia menghilang bersama gadis itu.


Gadis misterius itu sedang menodongkan pistolnya ke wajah Priscillia, ketika seorang pemuda datang dan dengan cepat menembak tangannya. Pistolnya terlepas, gadis itu terluka, ia pun lari meninggalkan Priscillia yang terduduk lemas ketakutan. Pemuda itu berusaha menenangkan lalu memperkenalkan dirinya. Namanya Keith dan dia akan melindungi Sisil selama ini mengawasinya. Tubuhnya atletis tapi tidak terlalu besar, dibungkus baju penyamaran model kasual, memakai rompi luar dan celana panjang yang agak longgar, potongan rambutnya tren kekinian tipis di pinggir tapi agak tebal di atas.

“Penculik itu pasti akan kembali, kita harus waspada” Kata Keith. Sisil bingung dengan semua ini, tapi dia tidak terima kehidupannya diganggu dengan cara seperti ini. Siapa sih Gadis misterius itu dan apa maunya?


>>> 


Natasha melepas sarung tangannya yang terkoyak peluru. Dia bekerja seorang diri, dan sekarang harus mengobati luka di tangannya juga sendiri.

“Sial, pekerjaan ini tidak semudah kedengarannya!” Umpatnya sambil merintih kesakitan. Dia membalut lukanya setelah membersihkan dengan antiseptik dan menaburkan bubuk obat. Untunglah hanya tergores, tapi tetap terasa panas. Natasha mengeluarkan laptopnya, mencoba mencari sambungan internet. “Ketemu kau!” Ternyata ia sudah menaruh pelacak di kapsul yang ia paksa Sisil menelannya tadi waktu pingsan. Sekarang ia sudah menemukan tempat tinggal Sisil sekaligus memantau kebiasaan tempat-tempat yang biasa ia kunjungi. “Pelacak ini hanya bertahan sampai besok pagi, jadi harus segera kupastikan” Ucapnya dalam hati.


>> 


Sebelum pergi ke kota ini, Priscillia tinggal bersama nenek dan kakeknya. Ibunya bekerja di balai penelitian pengembangan teknologi milik pemerintah dan jarang pulang ke rumah. Sedangkan sudah lama ia tak bertemu ayahnya sejak tujuh tahun yang lalu. Ibunya mengatakan ayahnya pergi dan mungkin takkan kembali lagi. Sisil juga tidak tahu apa pekerjaan ayahnya sehingga membuatnya menghilang tanpa kabar. Yang ia tahu dari nenek bahwa sang ayah bekerja di militer, mungkin dia gugur dalam tugas rahasia. Namun sang nenek tidak bisa menjelaskan lebih jauh lagi, dan mulai penjelasan yang membosankan yang pernah ia dengar dari ibunya.


Sejak ibunya tidak pernah pulang lagi, Sisil hanya bersama kakek dan neneknya. Kurangnya kasih sayang membuat sifatnya keras namun sangat berambisi. Lalu ia mendaftar audisi sebuah idol grup yang baru seumur jagung tapi sudah sangat dikenal, JKT48. Dia pun lolos meskipun kebingungan juga apa yang membuat dia lolos. Penampilan standar, menyanyi dan menari pun seadanya. Tapi ia bersikeras akan menimba pengalaman di ibukota,mungkin tekadnya itu yang mengantarkannya sampai di sini.


>>> 


Natasha mengikuti arah sinyal Sisil. Saat Sisil keluar dari sebuah gedung, dia baru akan mengikutinya, tapi ternyata ia menjadi lebih tertarik ketika melihat teman Sisil yaitu gadis yang diperhatikannya tadi siang. Natasha pun memilih untuk menuruti rasa penasarannya dan membuntuti gadis itu sampai ke tempat tinggalnya. 
“Sepertinya tidak ada trik di sini. Aku akan mengunjungi Sisil lain waktu. Lagipula orang-orang suruhan itu pasti masih siaga karena kejadian tadi siang.” Pikirnya.

Natasha memencet bel pintu tempat kos gadis itu. Dia sudah siap dengan apapun yang akan terjadi. Gadis itu baru akan mandi dan terdengar suara dari dalam 
“Siapa?”. Merasa tidak ada jawaban, dia mulai curiga tapi masih belum membukakan pintu. 
“Siapa ya?” Gadis itu bertanya lagi, kali ini sambil melongok sedikit membuka pintu. Tidak ada siapa-siapa. Lalu ia pun menutup kembali pintu dengan bingung dan agak merinding. Begitu ia berbalik badan, Natasha sudah ada di hadapannya, menyergap dan menutup mulutnya dengan sangat cepat menghimpitnya ke dinding.

“Berjanjilah untuk tidak berteriak, atau kuputuskan pita suaramu itu!” Kata Natasha lirih namun tegas. Gadis itu membelalak, seakan lebih terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tapi kemudian gadis itu pingsan dengan sendirinya. Ternyata kloroform yang tadi digunakan untuk membius penjaga masih tersisa di telapak tangannya.

“Padahal aku ingin bicara baik-baik,” Ucapnya sedikit menyesal.


>>


“Nat!” terdengar ketukan pintu dari luar, dan seseorang memanggil namanya? Natasha cepat-cepat menyembunyikan tubuh gadis itu lalu membuka pintu dengan waspada. Tampak seorang gadis seumuran dengannya tersenyum lebar, tubuhnya lebih kecil darinya kalau tidak boleh dibilang lebih kurus tapi masih terlihat cantik, mungkin dia teman gadis itu di idol grup itu juga.

“Kenapa Nat? Kok di dalam kamar pake jaket? Oh jaket baru ya ciee.. “ Ucap tamu itu sambil seenak jidat masuk dan duduk di tempat tidur.

“Ada apa ya?” Natasha bertanya kepada tamunya dengan menirukan nada suara gadis pemilik kamar.

“Oh, kamu mau tidur ya? Maaf kalo ganggu, padahal aku belum ngantuk. Kamu dapet gift apa aja kayaknya banyak tadi” Tanya balik tamunya.

“Aku belum cek, tapi kamu gak keberatan kan aku udah ngantuk berat nih..” Ucap Natasha sekenanya.

“Eh kamu belum mandi ya, udah mau tidur aja, mandi dulu gih jorok ih wkwk” Kata tamunya lagi. Natasha makin tidak sabar tapi ia harus menahan diri.

“Kamu mandi dulu aja aku di sini dulu ya..” Kata tamunya lagi.

“Emm, kayaknya mending kamu balik deh, aku lagi ada kerjaan yang belum selese” Ucap Natasha sambil menarik paksa tamunya keluar kamar. ‘Brek!’ Pintu pun ia tutup kembali dan langsung dikunci. Biarlah nanti gadis yang ia sembunyikan di kolong tempat tidur yang akan menjelaskan kepada temannya. Sekarang yang lebih penting baginya ialah mencari tahu lebih jauh siapa sebenarnya gadis ini.


>> 


”Siapa kalian dan siapa juga gadis yang tadi hampir menculikku?” Tanya Sisil kepada dua orang pria dan seorang wanita. Salah satunya adalah Keith yang menolongnya tadi siang.

“Dia orang bayaran, misinya adalah untuk menculikmu. Kami di sini untuk melindungimu darinya” Jawab Keith pendek.

“Siapa yang menyuruhnya menculikku? Masih banyak yang lebih lucu dan imut dari aku kenapa dia memilihku..” Ucap Sisil dengan nada bercanda.

“Ini bukan main-main. Yang menginginkanmu bukan karena kamu, tapi karena orang tuamu. Ceritanya panjang, cepat lambat kau juga akan tahu sendiri” Keith lalu memberi komando kepada kedua rekannya, membagi tugas untuk malam itu.

“Everest akan menemanimu di dalam, aku akan ada di ruang tengah, dan Snipe akan memantau keadaan di luar. Kita harus selalu waspada dia bisa muncul di saat yang tidak terduga”,

“Tapi aku tidak yakin dia mau mencelakaiku. Kenapa tidak dia lakukan tadi siang, dia sudah berhasil membawaku..”,

“Kalau kau sampai diculiknya, kami yang celaka..” Keith menghentikan pembicaraan. 


>>>


Natasha kembali ke tempat persembunyiannya. Tapi dia kaget melihat ada cahaya yang bergerak-gerak di dalam rumah.

“Itu pasti mereka, mereka sudah menemukanku secepat ini?” Ujarnya. Ia mempersiapkan pistolnya lalu bergerak mengendap-endap memperhatikan sekeliling jikalau ada jebakan yang dipasang untuknya.

Natasha mengintip dari jendela memperkirakan berapa orang bersenjata di dalam rumahnya, yang bisa dipastikan bukan ingin bertamu dengan ramah. 
“Satu, dua, ada tiga atau empat orang. Tampaknya tidak terlalu pintar”, Seorang dari mereka terlihat keluar dari pintu belakang. Natasha meringkusnya setenang mungkin dengan tangan kosong. Lalu ia masuk ke dalam, masih ada satu orang di lantai atas dan dua di bawah. Nat menyerang orang kedua dari belakang, memukul tengkuknya hingga ia menunduk, lalu menghajar kepalanya dengan lutut sehingga terjatuh telentang pingsan. Nat melucuti senjatanya kemudian bergegas menghampiri orang ketiga karena yang di atas nampaknya mulai menyadari aksinya. Orang ketiga disledingnya dengan cepat sehingga terjatuh tanpa sempat menyerang dihujamkanlah sepatu bootnya ke perut orang itu dan kepalanya juga tak luput semua dilakukan hanya dengan kakinya. Orang itupun pingsan juga.

Mendengar keributan, orang yang di atas panik bergegas ke bawah. Nat menghilang bersembunyi dalam kegelapan. Begitu orang terakhir itu sampai di dekatnya, tanpa sempat disadarinya Nat menodongkan pistol lalu melucuti senjatanya.

“Siapa yang mengutus kalian dan apa tujuan kalian?” Tanya Nat pada orang itu.

“Mati kau!” Kata seseorang lain lagi di luar rumah, ketika Natasha menyadari, orang itu sudah menembakkan RPG-nya.

“Si Alan!!” Ucap Natasha sambil berlari dan secepatnya meloncat keluar menerjang jendela. ‘prang! Dhuarrrr!’ tak sampai sedetik setelah jendela diterjangnya, rumah itu dengan segala isinya musnah berantakan oleh ledakan dahsyat. Nat berguling kesakitan di tanah.

“Sekarang apa yang tersisa dariku?” Katanya lemah sambil memperhatikan rumah yang terbakar.


( Bersambung... )

Sampai segitu dulu. Terima kasih yang sudah mampir dan membaca apalagi ditambah komen :v. Plis kalo bagus jangan diklaim (?), dan kao jelek mohon sarannya supaya dunia per-fanfict-an makin berkembang (?). Sampai jumpa di ngepost berikutnya... ;)

>>> Episode 02 

No comments:

Post a Comment